Pustaka Wayang

Serat Tripama – Tiga Suri Teladan oleh Kamajaya.

Posted on: December 13, 2009

Serat Tripama
Sri Mangkunegara IV, dandanggula, Bambang Sumantri, Patih Suwanda, Kumbakarna, Suryaputera, Karna, keteladanan, bela tanah air.

[ diunggah pertama 08 Nop 2009 oleh Budi Adi Soewirjo di laman Facebook Wayang Purwa – Bukuhttp://www.facebook.com/pages/Wayang-Purwa-Buku/82972305747]

Di bulan Nopember, bangsa Indonesia mengenang kembali para pahlawan yang telah rela menyumbangkan jiwa raga nya demi membela tanah air. Kisah Kumbakarna di cerita wayang Ramayana ditafsirkan oleh para pujangga Jawa sebagai suatu laku bela tanah air. Sri Mangkunegara IV (1809 – 1881) di Surakarta menulis tembang Dandanggula tujuh bait berjudul ” Serat Tripama “ (Tiga Tamsil / Tiga Teladan) menceritakan kisah keteladanan Kumbakarna dan dua tokoh wayang lainnya ( Bambang Sumantri / Patih Suwanda dan Suryaputera / Karna ).

Dalam kaitan tembang Serat Tripama tersebut, Kamajaya di buku nya berjudul “ Tiga Seri Teladan – Kisah Kepahlawanan Tiga Tokoh Cerita Wayang “ menuliskan kisah, sifat, watak dan tekad tiga tokoh wayang tersebut. Juga menerjemahkan lirik tembang Tripama ke dalam bahasa Indonesia.

’Ebook’ Tiga Suri Teladan – Kamajaya.

Kamajaya ; “ Tiga Suri Teladan, Kisah Kepahlawanan Tiga Tokoh Cerita Wayang “ ; U.P. Indonesia ; Yogyakarta ; 1985 = cetakan ke 3 ; 89 halaman ; gambar wayang kulit, bahasa Indonesia.

‘Ebook’ nya bisa ditemui dan diunduh di internet pada alamat URL :
http://www.4shared.com/file/161486459/2eae0456/Tiga_Suri_Teladan_1.html
http://www.4shared.com/file/161487398/48ef0a2c/Tiga_Suri_Teladan_2.html

Kata Pengantar Buku ini :

Buku yang berjudul “ Tiga Suri Teladan “ yang kami persembahkan ini memuat kisah, sifat, watak dan tekad tiga tokoh atau pahlawan di dalam cerita wayang, yakni :

1.

Bambang Sumantri yang kemudian bergelar Patih Suwanda di negeri Maespati yang masyhur keberaniannya dan mampu menyelesaikan tugas berat dengan penuh tanggung jawab.

2.

Kumbakarna, raksasa berwatak satria tidak mau membela kakandanya Dasamuka, raja Ngalengka (Alengka) yang angkara murka. Kumbakarna memenuhi ‘ tekad satria ‘ mengorbankan jiwanya untuk membela tanah airnya yang diserang musuh.

3.

Suryaputera atau Adipati Karna, raja Ngawangga (Angga) memegang teguh janjinya sebagai ‘ sumpah satria ‘ untuk membalas budi Prabu Kurupati, raja Astina dengan berkorban jiwa melawan Arjuna, adindanya tunggal ibu.

Watak dan tekad tiga tokoh dalam cerita wayang itu oleh pujangga Sri Mangkunegara IV di Surakarta ( 1809 – 1881 M ) dilukiskan di dalam karangannya yang berjudul ‘ Tripama ‘ ( Tiga Tamsil ). Karangan itu berbahasa dan berhuruf Jawa, berbentuk tembang macapat Dandanggula sebanyak tujuh bait. Naskah lengkap dengan terjemahannya dimuat sebagai lampiran buku ini. …….

Khusus tentang tiga pahlawan dalam cerita wayang yang tercantum di dalam kitab ‘ Tripama ‘ yang amat ringkas tersebut, niscaya tidak cukup jelas bagi orang yang tidak paham akan cerita wayang, terutama anak-anak dan generasi penerus kita yang kurang akrab dengan pewayangan pada umumnya.

Oleh karena itu kami sajikan buku ‘ Tiga Suri Teladan ‘ ini yang berisi uraian secukupnya tentang apa, siapa dan bagaimana kisah, sifat, watak dan tekad tiga pahlawan dalam pewayangan tersebut. Dengan demikian para pembaca akan dapat menghayati sekaligus mengambil hikmah ajaran yang terkandung di dalam nya. …….

Kutipan lengkap naskah asli dan terjemahan “ Serat Tripama “ ( dikutip dari buku “ Tiga Seri Teladan “ oleh Kamajaya ) :

Dhandhanggula

1.
Yogyanira kang para prajurit,
Lamun bisa samya anulada,
Kadya nguni caritane,
Andelira sang Prabu,
Sasrabau ing Maespati,
Aran Patih Suwanda,
Lalabuhanipun,
Kang ginelung tri prakara,
Guna kaya purunne kang denantepi,
Nuhoni trah utama,

1.
Seyogianya para prajurit,
Bila dapat semuanya meniru,
Seperti masa dahulu,
(tentang) andalan sang Prabu,
Sasrabau di Maespati,
Bernama Patih Suwanda,
Jasa-jasanya,
Yang dipadukan dalam tiga hal,
(yakni) pandai mampu dan berani (itulah) yang ditekuninya,
Menepati sifat keturunan (orang) utama.

2.
Lire lalabuhan tri prakawis,
Guna bisa saniskareng karya,
Binudi dadi unggule,
Kaya sayektinipun,
Duk bantu prang Manggada nagri,
Amboyong putri dhomas,
Katur ratunipun,
Purunne sampun tetela,
Aprang tandhing lan ditya Ngalengka aji,
Suwanda mati ngrana.

2.
Arti jasa bakti yang tiga macam itu,
Pandai mampu di dalam segala pekerjaan,
Diusahakan memenangkannya,
Seperti kenyataannya,
Waktu membantu perang negeri Manggada,
Memboyong delapan ratus orang puteri,
Dipersembahkan kepada rajanya,
(tentang) keberaniannya sudahlah jelas,
Perang tanding melawan raja raksasa Ngalengka,
(Patih) Suwanda dalam perang.

3.
Wonten malih tuladan prayogi,
Satriya gung nagari Ngalengka,
Sang Kumbakarna namane,
Tur iku warna diyu,
Suprandene nggayuh utami,
Duk awit prang Ngalengka,
Dennya darbe atur,
Mring raka amrih raharja,
Dasamuka tan keguh ing atur yekti,
De mung mungsuh wanara.

3.
Ada lagi teladan baik,
Satria agung negeri Ngalengka,
Sang Kumbakarna namanya,
Padahal (ia) bersifat raksasa,
meskipun demikian (ia) berusaha meraih keutamaan,
sejak perang Ngalengka (melawan Sri Ramawijaya),
ia mengajukan pendapat,
kepada kakandanya agar selamat,
(tetapi) Dasamuka tak tergoyahkan oleh pendapat baik,
Karena hanya melawan (barisan) kera.

4. Kumbakarna kinen mangsah jurit,
Mring kang rak sira tan lenggana,
Nglungguhi kasatriyane,
Ing tekad datan purun,
Amung cipta labih nagari,
Lan nolih yayahrena,
Myang luluhuripun,
Wus mukti aneng Ngalengka,
Mangke arsa rinusak ing bala kali,
Punagi mati ngrana.

4.
Kumbakaran diperintah maju perang,
Oleh kakandanya ia tidak menolak,
Menepati (hakekat) kesatriaannya,
(sebenarnya) dalam tekadnya (ia) tak mau,
(kesuali) melulu membela negara,
Dan mengangkat ayah-bundanya,
Telah hidup nikmat di negeri Ngalengka,
(yang) sekarang akan dirusak oleh barisan kera,
(kumbakarna) bersumpah mati dalam perang.

5.
Yogya malih kinarya palupi,
Suryaputra Narpati Ngawangga,
Lan Pandhawa tur kadange,
Len yayah tunggil ibu,
Suwita mring Sri Kurupati,
Aneng nagri Ngastina,
Kinarya gul-agul,
Manggala golonganing prang,
Bratayuda ingadegken senapati,
Ngalaga ing Korawa.

5.
Baik pula untuk teladan,
Suryaputera raja Ngawangga,
Dengan Pandawa (ia) adalah saudaranya,
Berlainan ayah tunggal ibu,
(ia) mengabdi kepada Sri Kurupati,
Dijadikan andalan,
Panglima di dalam perang Bratayuda,
(ia) diangkat menjadi senapati,
Perang di pihak Korawa.

6.
Minungsuhken kadange pribadi,
Aprang tandhing lan sang Dananjaya,
Sri Karna suka manahe,
Dene sira pikantuk,
Marga dennya arsa males-sih,
Ira sang Duryudana,
Marmanta kalangkung,
Dennya ngetog kasudiran,
Aprang rame Karna mati jinemparing,
Sumbaga wirotama.

6.
Dihadapkan dengan saudaranya sendiri,
Perang tanding melawan Dananjaya,
Sri Karna suka hatinya,
Karena (dengan demikian) ia memperoleh jalan untuk membalas cinta kasih,
Sang Duryudana,
Maka ia dengan sangat,
Mencurahkan segala keberaniannya,
(dalam) perang ramai Karna mati dipanah (musuhnya),
(akhirnya ia) mashur sebagai perwira utama.

7.
Katri mangka sudarsaneng Jawi,
Pantes lamun sagung pra prawira,
Amirita sakadare,
Ing lalabuhanipun,
Aja kongsi mbuwang palupi,
Manawa tibeng nistha,
Ina esthinipun,
Sanadyan tekading buta,
Tan prabeda budi panduming dumadi,
Marsudi ing kotaman.

7.
Ketiga (pahlawan tersebut) sebagai teladan orang Jawa,
Sepantasnyalah semua para perwira,
Mengambilnya sebagai teladan seperlunya,
(yakni) mengenai jasa-bakti-nya,
Janganlah sampai membuang teladan,
Kalau-kalau jatuh hina,
Rendah cita-citanya,
Meskipun tekad raksasa,
Tidaklah berbeda usaha menurut takdirnya (sebagai) makhluk,
Berusaha meraih keutamaan.

[ akhir unggah 08 Nop 2009 ]

.

.

[ pemutakhiran 01 Pebruari 2013 , menambah tautan ebook lain tentang Tripama ]

Anda dapat juga membaca info dan mengunduh konservasi buku Sri Mulyono berjudul “Tripama, Watak Satria dan Sastra Jendra di URL :
http://wayangpustaka02.wordpress.com/2013/02/01/ebook-tripama-watak-satria-dan-sastra-jendra-sri-mulyono-1987-buku-falsafah-wayang/

.

Menambah jumlah ebook Anda dengan kepustakaan tentang Tripama.

.

[ akhir pemutakhiran 01 Pebruari 2013 ]

8 Responses to "Serat Tripama – Tiga Suri Teladan oleh Kamajaya."

Dimanakah saya bisa mendapatkan buku Serat Tripama,dan buku Arjunavivaha (versi Jawa,maupun Indonesia terjemahan Sanusi Pane)

-Matur sembah nuwun-

Bp Erwin, semua buku tsb sdh tdk terbit. Silakan mengunduh gratis pindaiannya pak, sbg pengganti buku nya. Salam taklim.

[…] Ebook “Tiga Suri Tauladan” (berisi cerita dan uraian mengenai Tripama) karya Kamajaya bisa diunduh lengkap dengan mengunjungi : https://wayangpustaka.wordpress.com/2009/12/13/serat-tripama-tiga-suri-teladan-oleh-kamajaya/ […]

[…] Tripama. Info tentang buku tersebut dan ebook lengkap yang dapat diunduh gratis, silakan kunjungi : https://wayangpustaka.wordpress.com/2009/12/13/serat-tripama-tiga-suri-teladan-oleh-kamajaya/ Share this:TwitterFacebookLike this:LikeBe the first to like this […]

Terima kasih ebook’y, sejak dari duduk di bangku SMP saya mencari Naskah Serat Tripama ini, info ada serat ini saya dapatkan dari Buku Serat Wedhatama yang tidak sengaja saya dapatkan di sebuah kantor pos kecamatan di salah satu kabupaten di Jawa Barat.

Kini lengkaplah sudah saya memiliki kedua karya KGPAA Mangkunegara IV.

Salam Silaturahmi.

trims ya, ini juga bisa sekalian nambah pengetahuan…

[…] budayawan dari Yogyakarta) pernah menulis juga tentang Tripama , dengan judul buku ” Tripama. Tiga Suri Tauladan “. Info dan ebook yang dapat diunduh silakan klik […]

Leave a reply to Ebook “Tripama, Watak Satria dan Sastra Jendra” – Sri Mulyono – 1987. [buku falsafah wayang] « Pustaka Wayang 02 Cancel reply

Blog Stats

  • 868,263 hits

Categories

Enter your email address to subscribe to this blog and receive notifications of new posts by email.

Join 64 other subscribers

Halaman dilihat :