Archive for the ‘Umum’ Category
- In: Amigo | Bahasa Indonesia | Tahun 1990 an | Umum | Wijanarko
- 2 Comments
Wijanarko ; “ Selayang Pandang Wayang Menak – Salah Satu Bentuk Seni Tradisionil Yang Wajib Kita Lestarikan “ ; penerbit Amigo ; Sala / Surakarta ; tanpa cirri tahun [ kata pengantar penulis tertanggal 18 Oktober 1991 ] ; 84 halaman ; aksara Latin ; bahasa Indonesia, gambar wayang menak.
Buku tentang Wayang Menak – wayang yang ceritanya bertema epos kepahlawanan bernapaskan agama Islam – ini ditulis oleh Wijanarko , seorang penulis yang telah banyak menulis buku-buku lain tentang wayang ( tidak hanya tentang cerita wayang ). Sayang sekali bahwa buku-buku nya sudah tidak diterbitkan lagi.
Buku ini menguraikan asal-usulnya cerita-cerita yang dipakai di Wayang Menak.
Halaman 10 :
Sumber cerita untuk Wayang Menak, baik itu Wayang Kulit Menak, Wayang Golek Menak, serta tari ( sendratari ) Golek Menak maupun Wayang Orang Menak Gaya Yogyakarta bersumber dari buku “Serat Menak”
“Serat Menak” semula berasal / bersumber dari kitab “Qissai Emr Hamza” yaitu sebuah karya sastra Persia, pada jaman pemerintahan Sultan Harun Al Rasyid (766 ~ 809).
Di daerah Melayu kitab sastra tersebut lebih terkenal dengan nama “Hikayat Amir Hamzah”. Berdasar hikayat itu yang kemudian dipadukan dengan cerita Panji dan digubah ke dalam bahasa Jawa, akhirnya lahir cerita-cerita Menak yang terkenal dengan sebutan “Serat Menak”.
Dalam cerita ini, nama-nama tokohnya disesuaikan dengan nama Jawa antara lain : Omar bin Omayya menjadi Umarmaya, Qobat Shehriar menjadi Kobat Sarehas, Badi’ul Zaman menjadi Iman Suwangsa, Mihrnigar menjadi Dewi Retna Muninggar, Qoraishi menjadi Dewi Kuraisin, Unekir menjadi Dewi Andaninggar, dan lain-lain.
Dari sumber-sumber tersebut pujangga Jawa menceritakan kembali dalam bentuk tembang-tembang Jawa sehingga terbentuk “Serat Menak”. Banyak versi cerita menak sehingga bisa terjadi perbedaan alur cerita satu sama lain.
Tahun 1925 Bale Poestaka di Batavia ( Jakarta ) pernah menerbitkan “Serat Menak” dengan huruf Jawa sebanyak 24 episode. ( Sedangkan Pandan Guritno di dalam tulisannya di majalah Gatra menyebutkan ada 27 episode cerita menak. )
[ Sayang sekali, buku-buku seperti ini tidak pernah ada yang menerbitkan kembali sehingga generasi-generasi muda tidak mendapat kesempatan untuk membaca ( apalagi belajar ) tentang wayang menak. ]
Selanjutnya buku ini menguraikan pengenalan Wayang Kulit Menak, Wayang Golek Menak, Wayang Orang Menak serta fragmen tarian lepas wayang menak.
Berikutnya adalah contoh-contoh tembang Jawa dari ‘Serat Menak” yang menceritakan episode-episode dalam cerita wayang menak.
Diikuti kumpulan nama-nama peraga wayang menak dan ciri-ciri boneka wayang kulit atau boneka wayang golek menak dari peraga yang bersangkutan.
Di bagian awal buku, penulis mengidentifikasikan kendala-kendala mengapa pewarisan wayang menak ke generasi muda tidak cukup lancar sehingga bisa terjadi kepunahan wayang menak. Di bagian akhir buku, penulis memberikan pendapatnya mengenai usaha-usaha pelestarian wayang menak.
Dengan tujuan non-komersial / nirlaba ikut serta meng-konservasi buku-buku wayang yang sudah tidak terbit lagi serta memungkinkan masyarakat ( terutama generasi muda ) membaca karya-karya tulis tentang wayang oleh para pendahulu , Bapak Jaka Lodhang dari Tanahbaru Bogor berperan serta meluangkan waktu dan tenaga untuk me-mindah media rekam buku tersebut menjadi format PDF , yang pembaca bisa unduh gratis di alamat URL ini :
http://www.4shared.com/document/5bhevV5T/Wayang_Menak_-_Wijanarko.html
Laman Wayangpustaka mengucapkan banyak terima kasih atas peran serta Bapak Jaka Lodhang dalam kegiatan konservasi buku-buku wayang yang sudah tidak terbit lagi. Admin yakin peran serta ini sangat bermanfaat bagi komunitas wayang terutama generasi muda nya.
Admin menunggu peran serta berikut nya dan juga peran serta dari pembaca lain , untuk kita persembahkan ke komunitas wayang.
Manikmaya I
Posted December 22, 2009
on:Buku Manikmaya terdiri dari tiga jilid. Buku ini menceritakan kisah sejak manusia pertama kali diturunkan ke dunia hingga Islam berkembang di Jawa. Didalamnya termasuk diceritakan lakon-lakon yang sering dijumpai didunia pewayangan.
Saya cuplikan awal dari buku, berupa pupuh dhandhanggula
Konon Mas Ngabei Ronggo di Penambangan yang mengepalai para abdi dalem Kadipaten Mangkunegaran Surakarta, telah berhasil menyusun kisah tentang kedatangan agama Islam di Pulau Jawa. Cerita ini dimulai dari Sis Yanas Nurcahyo, adalah keturunan Nabi Adam sampai dengan Sunan Giri.
Kisah yang disusunnya bersumber dari Kitab suci Al Qur’an, tentang tonasube (ilmu tasawuf). Cerita ini diuraikan dalam bentuk ijina’ dan kias, menunjukkan sifar : Maha Tunggal, Maha Pengasih dan Penyayang, Pemurah dan Pengampun Tuhan seru sekalian alam.
Cerita ini ditulis pada hari Sabtu Kliwon tanggal empat belas bulan Jumadilawal tahun Ehe, wuku Warigalit, dalam masa kelima, dalam jangka windu : Windu Adi. Diberi sasmito sandi Sirno Ening Sworo Tunggal (1740).
Kelanjutannya silahkan dibaca disini :
Soediro Satoto ; “ Wayang Kulit Purwa – Makna dan Struktur Dramatiknya “ ; diterbitkan oleh Proyek Penelitian dan Pengkajian Kebudayaan Nusantara (Javanologi) , Direktorat Jenderal Kebudayaan , Departemen Pendidikan dan Kebudayaan ; Jakarta ; 1985 ; xv + 150 halaman ; bahasa Indonesia.
‘Ebook’ bisa ditemui dan diunduh di internet dengan alamat URL :
http://www.4shared.com/file/161459022/51c73722/WKP_Makna_Struktur_Soediro_1.html
http://www.4shared.com/file/161461178/4fb31271/WKP_Makna_Struktur_Soediro_2.html
http://www.4shared.com/file/161462824/26163e7e/WKP_Makna_Struktur_Soediro_3.html
Buku ini berdasarkan sebuah penelitian dengan judul asli penelitian : “ Struktur Lakon Bentuk Wayang Purwa : Fungsi dan Maknanya bagi Penghayatan dan Pemahaman Budaya Jawa, sebuah Pendekatan Semiotika “.
Abstrak (dikutip sebagian) :
Yang menjadi ruang lingkup penelitian ini ialah, “ Struktur Lakon Bentuk Wayang Purwa (Kulit) “, dengan lakon “ Banjaran Karna “ dan “ Karna Tanding “ oleh dalang Ki Nartosabdo.
Penelitian ini mempunyai tujuan utama, yang perumusannya adalah sebagai berikut :
1.
Untuk memperoleh gambaran struktur lakon bentuk wayang purwa (kulit), serta fungsi dan maknanya bagi pengungkap tema dan amanat, sarana penghayatan dan pemahaman budaya Jawa.
2.
Untuk memperoleh gambaran persamaan dan perbedaan struktur lakon bentuk wayang purwa (Kulit) ‘model’ (subjenis, ragam atau bentuk) “ Banjaran Karna “ dengan “ Karna Tanding “.
3.
Untuk memperoleh kemungkinan-kemungkinan struktur, garapan, gaya dan teknik penyajian lakon bentuk wayang purwa (kulit), dengan berbagai penyimpangannya, tanpa mengganggu atau merusak esensi atau eksistensi wayang purwa (kulit), dalam rangka upaya pelestarian budaya Jawa.
Dua sumber data utama, yang dijadikan obyek kajian dalam penelitian ini :
1.
Kaset rekaman wayang kulit lakon “ Banjaran Karna “, dalang Ki Nartosabdo, 8 buah kaset @ 60 menit, diterbitkan oleh Kusuma Recording.
2.
Kaset rekaman wayang kulit lakon “ Karna Tanding “, dalang Ki Nartosabdo, 8 buah kaset @ 60 menit, diterbitkan oleh Kusuma Recording
Judul Buku | Wayang Kulit Purwa Gaya Yogyakarta |
Pengarang | Drs. Sunarto |
Penerbit | Balai Pustaka |
Tahun | 1989 |
Bahasa | Bahasa Indonesia |
Buku “Wayang Kulit Purwa Gaya Yogyakarta, Sebuah Tinjauan tentang bentuk, ukiran, sunggingan” ini adalah terbitan Balai Pustaka tahun 1989. Buku ini bertujuan untuk memberikan informasi kepada pembacanya hingga dapat mengenal seni wayang dengan lebih akrab lagi.
Pratinjau terbatas dapat dilihat di Google Book, dan sudah saya download dan dapat diunduh disini.
Pedalangan Jilid 2 Untuk SMK
Posted November 10, 2009
on:Judul Buku | Pedalangan Jilid 2 Untuk SMK |
Pengarang | Supriyono dkk |
Penerbit | Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah KejuruanDirektorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan MenengahDepartemen Pendidikan Nasional |
Tahun | 2008 |
Bahasa | Indonesia |
Ini adalah pelajaran pedalangan di SMK. Buku ini karangan Supriyono dkk yang diterbitkan oleh Depdiknas.
Isinya cukup komplit dan layak untuk dibaca dan dijadikan referensi. Buku ini terdiri dari 2 jilid, dan ini adalah jilid yang kedua
Pedalangan Jilid 1 Untuk SMK
Posted November 10, 2009
on:Judul Buku | Pedalangan Jilid 1 Untuk SMK |
Pengarang | Supriyono dkk |
Penerbit | Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah KejuruanDirektorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah
Departemen Pendidikan Nasional |
Tahun | 2008 |
Bahasa | Indonesia |
Ini adalah pelajaran pedalangan di SMK. Buku ini karangan Supriyono dkk yang diterbitkan oleh Depdiknas.
Isinya cukup komplit dan layak untuk dibaca dan dijadikan referensi. Buku ini terdiri dari 2 jilid, dan ini adalah jilid yang pertama
Sedjarah Wajang Purwa
Posted November 9, 2009
on:Judul Buku | Sedjarah Wajang Purwa |
Pengarang | Pak Hardjowirogo |
Penerbit | PN Balai Pustaka |
Tahun | 1968, Cetakan Kelima |
Bahasa | Indonesia |
Buku ini menceritakan wayang secara sekilas. Tokoh-tokoh wayang beserta gambarnya diberikan penjelasan singkat.
Di awal pembahasan disampaikan maksud dari wayang itu sendiri, dimana dipaparkan bahwa wayang adalah sebagai perlambang kehidupan manusia di dunia ini. Dengan wayang kita dapat belajar memaknai kehidupan yang kita jalani dunia, dapat belajar melalui karakter dari para tokoh wayang, serta kejadian atau lakon-lakon wayang dapat dijadikan sebagai pedoman suri tauladan.
Selanjutnya diceritakan sekilas bagaimana memainkan wayang, ucapan dalang dan contoh ucapan tokoh-tokoh wayang dalam sebuah lakon yang sedang dipagelarkan.
Tokoh-tokoh yang ditampilkan dijelaskan cirri-ciri fisiknya dan tabiatnya serta cerita-cerita yang penting yang terkait dengan dirinya.
Pada akhir buku juga dijelaskan tentang senjata-senjata serta strategi peperangan dalam dunia perwayangan.
Recent Comments